Posted by: selamugm | Thursday, 25 April 2013

Travel Writing Workshop

Minggu, 24 Maret 2013 – Tim Scuba Holic, Unit Selam UGM mengadakan Travel Writing Workshop bersama Yudasmoro yang diselenggarakan di Gelanggang Mahasiswa UGM. Hadir 30 orang peserta yang terdiri dari tim Scuba Holic, anggota Unit Selam UGM, beberapa perwakilan UKM Gelanggang UGM, organisasi selam di Jogjakarta, dan beberapa mahasiswa UGM dari Fakultas Sosial Politik dan Ilmu Budaya.

SONY DSC

Raden Yudasmoro Minasiani yang hadir sebagai narasumber adalah seorang freelance travel writer, kontributor utama majalan Jalan-Jalan, Garuda in Flight Magazine, dll. Yudasmoro pun telah menerbitkan sebuah buku tentang dunia penulis perjalanan, yang berjudul Travel Writer. Beberapa topik mengenai dunia travel writing dibahas dalam workshop ini, seperti life of travel writer, writing concept, glimpse of travel photography, purposing magazine, dll. Sesi kelas yang berlangsung dari pukul 8 pagi hingga pukul 11, kemudian dilanjutkan dengan sesi praktik, yang diakhiri dengan evaluasi beberapa tulisan peserta workshop.

SONY DSC

Workshop yang mengusung tentang tema travel writing ini pada dasarnya ingin memperkenalkan profesi travel writer yang kini telah diekspos sebagi one of the best job in the world oleh beberapa situs diluar negeri. Traveling atau jalan-jalan pun kini telah bagian dari life style masyarakat. Dengan adanya banyak liputan di televisi, majalah, buku ataupun tulisan-tulisan di Internet mengenai dunia traveling ataupun petualangan baik di dalam, maupun ke luar negeri, membuktikan meningkatnya keinginan masyarakat  untuk mengeksplor keindahan alam dan kekayaan budaya. Peningkatan ini tentu saja bisa dimanfaatkan jika disalurkan dengan adanya dokumentasi perjalanan baik berupa tulisan ataupun foto yang baik, agar informasi mengenai perjalanan dapat dibagi kepada orang lain.

Posted by: selamugm | Wednesday, 24 April 2013

Jambore Fopmi IV

Kepulauan Seribu di utara Jakarta menjadi tempat persinggahan ke – 4 petualang – petualang laut muda dari seluruh Indonesia. Jambore Forum Penyelam Mahasiswa Indonesia ke – 4 ini dimulai dari tanggal 8 April dan berakhir 12 April 2013 dengan tema “Yang Muda Yang Menjaga Laut”. Peserta Jambore FoPMI IV pada hari pertama berkumpul di Pusat Kegiatan Mahasiswa UI dengan tuan rumah Mapala – UI. Hari pertama Jambore FoPMI 4 ini dimulai dengan dibukanya Kongres Pertama Forum Penyelam Mahasiswa Indonesia. Kongres Pertama ini menghasilkan AD/ART FoPMI dan mengangkat ketua baru FoPMI. Kongres berakhir tanggal 10 April 2013 yang kemudian dilanjutkan perjalanan menuju Kepulauan Seribu.

 _DSC1508

 _DSC1602

Pulau Pramuka menjadi base camp peserta Jambore FoPMI 4 selama di Kepulauan Seribu. Malam pertama di Pulau Pramuka dilanjutkan perkenalan dari peserta Jambore FoPMI 4 diantaranya adalah Mapala – UI sebagai tuan rumah, Unit Selam UGM, FDC UNHAS, FishDIC UB, FishDIC IPB, Anemon UNILA, UKSA – 387 UNDIP, Red Fish, Nautika ITB, dan mahasiswa umum. Penyelaman pertama dilakukan keesokan harinya tepat pukul 8 pagi di sekitaran Pulau Panggang. Jarak pandang pada dive pertama kurang baik karena arus di bawah lumayan kencang. Jarak pandang yang jelek pada dive pertama terbayar dengan dive kedua di sekitaran Pulau Semak Daun.

Kegiatan hari terakhir di Pulau Pramuka yaitu Pemutaran film tentang kelautan dan baksos pembagian buku kelautan yang bertempat di SMAN 69 Jakarta. Tepat pukul 2 siang kita meninggalkan Pulau dengan penuh kenangan indah bersama petualang – petualang laut dari seluruh Indonesia. Jambore kali ini menambahkan kesan yang menarik pada kekayaan bawah laut Indonesia yang beraneka ragam khususnya di Kepulauan Seribu dan juga tidak lupa canda tawa peserta Jambore FoPMI 4 yang tidak dapat diungkapkan dengan kata – kataJ. Pesan yang disampaikan pada Jambore FoPMI 4 ini adalah anak – anak sekolah harus kita ajarkan sejak dini melalui buku – buku tentang kelautan agar kelak dapat menjaga kekayaan bawah laut Indonesia sampai anak cucu mereka nanti.

Oleh : Muhammad Nur Hafiizh (Black Jawfish GADISO/XX/BI/0299)

Posted by: selamugm | Friday, 5 April 2013

Water Rescue

Kecelakaan dalam air sangat sering terjadi baik dari hal terkecil seperti kram betis, kelelahan bahkan hingga kematian, untuk meminimalisasikan kecelakaan tersebut untuk itu lah kita harus mengetahui Dasar-Dasar keselamatan air,pengenalan alat-alat keselamatan(Throwing bag, Pelampung, helm, Peluuit, dll), Tehnik menyelamatkan diri saat terjadi bencana harus kita ketahui (defend and reliase, tehnik membawa korban dan lain-lain) pada saat beraktifitas di dalam air kita harus mengetahui jenis-jenis lingkungan, adapun jenis-jenis lingkungan perairan ialah

1.       Pantai, Laut, dan Samudra

2.       Sunga (Hulu-Hilir)

3.       Danau

4.       Kolam Tambak

5.       Genangan air (Sumur, mata air, kawah, dan lain sebagainya)

Image

Dengan mengenali medan kita bisa mengetahui peralatan, alat savety yang bisa kita gunakan untuk keselamatan di medan saat kita beraktifitas dan dapat memperkecil bahaya yang kita hadapi, banyak bahaya yang kita hadapi saat  beraktifitas di air seperti cedera/trauma, patah tulang, terkenan raccun yang berbisa, tergigit binatang buas, hipotermia hingga meninggal akibat teggelam (Drowning), adapun untuk mengeleminasi musibah-musibah perairan  ialah

1. Belajar Berenang

2. Selalau menggunakan life jacket saat beraktifitas  di perairan

3. Menutup /mengurangi akses ke lingkungan yang terbuka untuk anak-anak

4. Menyediakan keselamatan-keselamatan air

5. Memiliki ketrampilan CPR/RJP

6. Aktif dalam salah satu olahraga air

Pengenalan alat-alat keselamatan air harus diketahui, hal tersebut juga dapat mengeliminasi musibah dalam perairan seperti fungsi alat, prinsip menggunakan alat, tipe alat, dan cara merawat alat.

• Pelampung

Pada umumnya fungsi pelampung ialah untuk mengapung karena di dalam pelampung terdapat bahan seperti busa atau gabus sehingga dapat membantu tubuh kita tidak tenggelam untuk menggunkan pelampung cukup mudah yaitu dengan cara bagian kepala di masukkan ke dalam pelampung dan semua buckle di pasangkan ke tutup buckle hingga berbungi klik, tipe pelampung ada beberapa jenis, antara lain :

-Type I PFD (Offshore PFD)

-Type II PFD (Near-Shore PFD)

-Type III PFD (Floating Device)

-Type IV (Throwable Divice)

-Type V Spesial design

• Ring Rescue

Image

Ring rescue umumnya berfungsi sebagai alat pelampung yang berfungsi untuk mengapung, pada umumnya ring rescue berbentuk bulat, ada tali pengaman, dan berwarna orange, hal itu berfungsi untuk agar ring rescue dapat terlihat oleh korban. Cara pemakaian benda ini cukup di lemparkan ke korban yang hampir tenggelam tehnik melemparnya yaitu dari atas, bawah, dan tengah, dan tepat pada korban.

• Throwing Bag

Throwing bag berfungsi untuk menyelamatkan korban, bentuk daari throwing bag ini terdapat tali dan tas untuk wadah tali, cara pemakaian throwing bag adalah dengan di lempar sehingga tali yang berada pada bag terreliase dan di tangkap oleh korban, pemakaian pada throwing bag dengan ikatan simpul 8 yang di ikatkan pada pergelangan tangan agar tidak lepas.

• Ring Tube

Image

Ring tube berfungsi sebagai alat pengapung, bentuk dari ring tube adalah umumnya berbentuk seperti sosis dan pada bagian ujungnya terdapat buckle untuk pengait pada sisi-sisinya, cara pemakaiannya ialah dengan melingkarkan ringtube kepada korban dan bagian ujung-ujungnya di kunci menggunakan buckle yang telah terpasang.

• Peluit

Fungsi Peluit sendiri ialah untuk memperingatkan seseorang jika dalam keadaan bahaya, atau tidak boleh melintasi area berbahaya, mungkin peluit adalah benda sepele dan sering di abaikan dalam keselamatan di dalam air namun fungsi peluit sendiri sangat lah fatal pula jikaingin memberi kode dalam keaadaan berbahaya.

Posted by: selamugm | Friday, 22 February 2013

Makrab Diklat XXIII

Sore itu, tepatnya hari Jumat tanggal 22 Februari 2013 merupakan hari pertama kami mencoba saling mengakrabkan diri. Mengakrabkan diri dengan sesama diklat 23, dengan para senior, dan bahkan dengan si Laut yang suatu saat akan kami selami. Pukul lima sore kami mulai beranjak dari Gelanggang menuju Pantai Sadranan di Wonosari, Gunung Kidul. Perjalanan kami tempuh sekitar dua jam menggunakan sepeda motor. Agar jadwal Sholat Maghrib tidak terlewatkan, kami berhenti di pombensin Wonosari untuk beristirahat dan sholat bagi yang menunaikan. Rombongan kala itu sangat ramai, motor berderet-deret seperti sedang konvoi. Nyala lampu deretan motor di tengah gelapnya jalanan Gunung Kidul ini memberikan pemandangan yang mengasikkan selama perjalanan. Dan akhirnya sekitar pukul tujuh malam kami sampai juga di Pantai Sadranan.

Begitu sampai di pantai, kami segera bergegas mencari spot untuk mendirikan tenda dan menyalakan api unggun. Namun sayangnya kali ini kami kurang cepat, karena spot yang bagus sudah lebih dulu digunakan rombongan lain. Alhasil selama setengah jam kami hanya sibuk mencari tempat untuk mendirikan tenda. Ada saja alasan untuk selalu berpindah-pindah tempat, mulai dari pasir yang penuh dengan semut, semakbelukar, dan bahkan setelah merasa nyaman di suatu spot paling timur pun kami harus memboyong tenda-tenda yang telah berdiri itu kembali ketempat di dekat rombongan lain tadi karena jaraknya terlalu jauh.

Setelah usaha pendirian tenda selesai dikerjakan, api unggun pun mulai dinyalakan sebagai penghangat suasana dan sumber penerangan. Dengan mengitari si api unggun, kami mulai memperkenalkan diri satu persatu. Supaya makin akrab, perkenalan pun dilakukan dengan bergiliran antara diklat 23 dengan senior, satu per satu. Siapa yang ditunjuk harus memperkenalkan tentang dirinya termasuk menjawab pertanyaan random yang kemungkinan dilontarkan peserta makrab lainnya.

Setelah semua memperkenalkan diri, acara dilanjutkan dengan permainan ‘hafal nama dan julukan’. Siapa yang dilempari bungkus rokok berisi pasir sebagai gacuk-nya, dialah yang harus menyebutkan kembali nama dan julukan teman-teman sebelumnya dan begitu seterusnya. Permainan ini berlaku untuk semua orang dari semua angkatan yang hadir malam itu. Saking asiknya bermain, kami sampai lupa kalau punya jagung dan cemilan untuk teman begadang malam itu. Sehingga jagung-jagung yang kami bawa baru sempat dibakar saat sudah tengah malam, semua konsumsi pun baru keluar selarut itu. Tapi keterlambatan itu justru membuat semangat muncul kembali ditengah kantuk yang mulai menyerang, semacam mendapat asupan gizi tambahan.

Malam pun semakin larut dan mendung pun makin tebal, permainan ketiga bahkan belum sempat di-eksekusi. Cuaca memang sepertinya kurang mendukung, hujan turun secara tiba-tiba, tapi hujannya galau. Tiap kami mulai permainan, hujan turun, saat akan bubar, hujan reda, begitu seterusnya, sampai akhirnya kami menyerah dan benar-benar bubar. Sebagian memilih tidur di dalam tenda berhimpit-himpitan dengan ransel, sebagian lainnya masih bertahan di depan api unggun meski gerimis tetap mengguyur, dan sebagiannya lagi memilih tiduran di pinggi pantai beralaskan pasir beratapkan bintang-bintang dan bernyanyi bersama. Namun hujan makin deras, akhirnya semua memilih berteduh dan mau tidak mau harus tidur berdesakan di bawah tenda bersama barang.

Saking lelahnya, tidur pun terasa sangat singkat dan tiba-tiba saja sudah pagi. Belum puas rasanya. Tapi ketidakpuasan kami terobati lantaran pagi itu kami diajak untuk berkenalan dengan si Laut. Jujur awalnya saya ragu untuk menceburkan diri dan berenang bebas ke tengah terjengan ombak pantai selatan, mungkin teman-teman yang lain juga sama. Apalagi saat mata kami dipaksa untuk berkenalan dengan perihnya garam laut, rasa takut jelas ada.Tapi justru dari situ kami tahu jika air laut jauh lebih bersahabat di mata dibandingkan air kaporit kolam renang.

Tak hanya berenang bebas, kami juga diajak untuk fin swimming. Hanya saja, karena arusnya semakin kencang, kami harus bolak-balik entries-tiba-tiba sampai ujung timur – jalan ke ujung barat – entries lagi – sampai ujung timur lagi – jalan lagi ke ujung barat, jadi ribet dan kurang puas menikmati pemandangan bawah lautnya. But over all, perkenalan pagi itu dengan laut cukup memberi pengalaman pertama yang mengesankan, meskipun terdapat beberapa luka-luka dan lecet di kaki gara-gara tergores karang. Satu hal lagi yang kami pelajari, dimanapun kegiatan olah raga dilakukan, pemanasan adalah hal wajib. Begitu juga saat di pantai, meski pemanasan dilakukan sambil miring-miring di pasir, tetap saja peregangan otot harus jadi ritual yang tak boleh dilewatkan.

28185_10200186262631557_862919681_n

Setelah acara nge-laut selesai, alat-alat seperti masker, snorkel, dan fins tak lupa dibilas dengan air tawar, meskipun saat itu kami masih sempat diguyur hujan. Dilanjut dengan acara makan siang dengan lauk ikan goreng yang lezat. Setelah kenyang, barulah kami bergegas pulang kembali ke Gelanggang, UGM. Perjalanan pulang justru terasa lama dan membosankan, mata sudah mulai lelah, dan kantuk benar-benar telah menyerang. Sehingga kami memilih untuk beristirahat kembali di pombensin Wonosari untuk sekedar mencari makanan atau minuman sebagai obat kantuk. Setelah dua jam lebih perjalanan, akhirnya sore hari kitas ampai di Gelanggang. Begitulah kisah perjalanan makrab diklat23 yang mampu mengakrabkan kami dengan semuanya baik sesama diklat23, senior-senior, dan juga dengan laut yang sejak saat itu tak lagi semenyeramkan dulu. [KR]

Posted by: selamugm | Wednesday, 20 February 2013

Pematerian SAR air di Srigetuk Wonosari

Pers Reliase Pematerian SAR air di Srigetuk Wonosari

Rabu, 20 Februari 2013, pukul 06.00 wib, Unit Selam UGM bersama SARDA DIY berangkat ke Sri Gethuk, Wonosari, dalam rangka memberi pematerian SAR (Serch And Rescue) air  kepada karang taruna setempat. Tim yang terdiri dari Aldian Giovano, Agung Prakoso, Indryani Sugiharto, dan Mas Sugeng Tryono, berangkat  menggunakan 2 mobil dan mengangkut beberapa peralatan water savety, diantaranya ring tube, tube rescue, life jacket, throwing bag, papan spinal, dan peralatan selam. Pemberian materi SAR air ini sangat penting dengan pertimbangan dibutuhkannya pelatihan tim recue untuk mengelola objek wisata Air Terjun Sri Getuk, menimbang banyaknya bahaya-bahaya yang mungkin saja terjadi pada pengunjung karena mengingat medan objek wisata adalah air yang dalam, dan arus yang sangat deras.

Pematerian SAR ini dibadi menjadi 2(dua) tahap, yakni materi kelas yang berlangsung di aula desa, dan pematerian praktik di kawasan air terjun. Pematerian kelas  dimulai dengan penyampaian dasar-dasar water savety, water rescue dan pertolongan darurat, serta pengenalan alat-alat keselamatan air (cara menggunakan dan merawatnya).  Pada materi water rescue diperkenalkan  teknik menolong korban, menghadapi korban panik, defends and release, serta pertolongan-pertolongan setelah penyelamatan, seperti pembantuan RJP (resustansi jantung paru), napas buatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dini, serta evakuasi pada korban kecelakaan.

Setelah pematerian kelas  usai, tepat pada pukul 12.30 siang, pematerian di lanjutkan dengan praktik di objek wisata air terjun Srigetuk , Wonosari. Kondisi air terjun Srigetuk yang memang tergolong bahaya karena adanya arus yang deras, tebing-tebing yang terjal dan kondisi tanah yang terjal, menyebabkan tingginya resiko kecelakaan air pada wisatawan. Pada sesi air ini, pemateri hanya berfungsi untuk mendampingi dan mencontohkan kepada para peserta tentang materi yang telah disampaikan di kelas, seperti bagaimana cara melempar throwing bag , menggunakan lifejacket, menggunakan ring tube, dan tube rescue di sungai yang jeramnya cukup deras. Tidak hanya itu, materi berlanjut pada teknik dan cara berenang, entries dalam air, cara menolong korban baik menggunakan alat ataupun tanpa alat tak luput dalam sesi materi praktik ini.

Setelah adanya pelatihan ini diharapkan karang taruna di Srigetuk, Wonosari dapat meminimalisir kemungkinan jatuhnya korban akhibat kecelakaan air, mengingat banyaknya wisatawan  yang berkunjung dan kondisi alam yang tidak dapat diduga. Tepat pukul 17.30, pematerianpun usai. Tim bergerak pulang, kembali ke Gelanggang Mahasiswa, UGM. 

Posted by: selamugm | Saturday, 26 January 2013

Serah Terima Jabatan PH 2013

Yogyakarta, 26 Januari 2013, bertetapatan pukul 19.00 WIB di Ruang Sidang II, Gelanggang Mahasiswa UGM diadakan pelantikan pengurus harian 2013. Prosesi serah terima jabatan ini di hadiri oleh anggota biasa Unit Selam UGM, instruktur Unit Selam UGM, dan beberapa perwakilan UKM gelanggang.

Acara serah terima jabatan ini dibawakan oleh Agung Prakoso. Acara dibuka dengan sekapur sirih yang disampaikan oleh mantan ketua Unit Selam UGM 2012, Rihatma Punta Dewa. Dilanjutkan sambutan dari instruktur Unit Selam UGM, mbak Ika Ristiyani. Dan terakhir, pengucapan janji oleh pengurus harian Unit Selam UGM yang baru periode 2012-2013.

Inilah nama- nama jajaran pengurus harian 2013 :

Aldian Giovanno sebagai ketua unit selam UGMM

Vega Felicia T. sebagai sekretaris unit selam UGM,

Laurencia Lola K.  sebagai bendahara unit selam UGM,

Indriyani sebagai pengembangan unit selam UGM,

Kurnianty sebagai humas internal unit selam UGM,

Annisa Filania sebagai humas eksternal unit selam UGM,

Syahrul Rully sebagai operasional unit selam UGM,

Achmad Taufik sebagai pendidikan unit selam UGM,

Ahmad Saparhadi sebagai logistik unit selam UGM.

Dengan resminya dilantik pengurus harian Unit Selam UGM periode 2012-2013, semoga Unit Selam UGM dapat menjadi lebih baik lagi. Unit Selam UGM, Woyyoooo!!

Posted by: selamugm | Tuesday, 11 December 2012

Workshop Underwater Fashion Photography

Magelang – Dalam rangka 25 tahun, unit selam ugm mengadakan Underwater Fashion Photography Workshop pada tanggal 1 & 2 Desember 2012. Pada acara ini hadir sebagai narasumber Muljadi Pinneng (in house photographer Dive Mag Indonesia) dan Gemala Hanafiah (rider of ROXY Indonesia), serta Cahyo Alkantana sebagai bintang tamu dalam acara ini. Hadir 36 orang peserta dari seluruh Indonesia, Bangka Belitung, Kalimantan, Sulawesi, dll dalam acara workshop yang pertama kali diadakan di Indonesia ini.

Pada sesi kelas workshop (1/12) yang bertempat di Ndalem Ngabean, hadir Cahyo Alkantana sebagai special guest dalam talkshow yang bertemakan Dunia Bahari Indonesia. Dalam sesi ini Cahyo yang merupakan seorang fotografer dan videografer dengan kiprah internasional berbagi banyak pengalamannya pada peserta workshop. Masuk pada sesi kedua, materi dimulai dengan perkenalan dunia fotografi bawah air bersama in house photographer Dive Mag Indonesia, Muljadi Pinneng. Pembahasan berlanjut ke sesi ketiga pada detail mengenai teknik fotografi fashion underwater disajikan dengan menarik, tidak hanya itu, sebagai profesional fotografer, Pinneng juga berbagi bebera tips dan trik untuk mendapatkan hasil jepretan terbaik. Pada sesi ketiga, hadir sebagi pembicara seorang surfer, skater, dan diver cantik, Gemala Hanafiah, yang berbagi ilmu mengenai model fashion underwater. Tidak hanya itu, pada kesempatan ini Unit Selam UGM juga kedatangan tamu istimewa dari make up forever Indonesia, yang bersedia untuk sharing tentang make up underwater.

Berlanjut pada hari kedua (2/12) di kolam Soekotjo Magelang, masuk pada sesi coaching clinic, dimana seluruh peserta akan langsung mempraktikan seluruh materi yang telah dijelaskan pada sesi kelas. Para peserta workshop memiliki kesempatan untuk mencoba langsung mengambil beberapa foto dengan Gemala Hanafiah yang bertindak langsung sebagai model underwater. Dan pada rangkaian terakhir acara workshop ini terdapat sesi evaluasi foto-foto peserta oleh Muljadi Pinneng.

Workshop yang mengusung tema fashion ini, pada dasarnya ingin memperkenalkan potensi underwater photography dan menarik minat masyarakat Indonesia terhadap underwater photography, khususnya underwater fashion photography, mengingat Indonesia yang kaya akan keberagaman dan keindahan potensi bawah lautnya. Salam bahari!

 

 

Posted by: selamugm | Monday, 26 November 2012

Latian Gabungan Search And Rescue

Yogyakarta – Seluruh UKM Universitas Gadjah Mada melakukan latihan gabungan berupa kegiatan Search And Rescue yang dilakukan pada tanggal 24-25 November 2012. 24 November 2012, Berupa penyampaian materi para peserta dikenalkan tentang manajemen perjalanan yang disampaikan oleh Unit Menwa, radiokomunikasi disampaikan oleh Unit Pramuka, pertolongan pertama gawat darurat disampaikan oleh Ukesma, evakuasi medan khusus air (water safety & rescue) disampaikan oleh Unit Selam, dan orientasi medan serta evakuasi medan khusus darat disampaikan oleh Mapagama. Dilanjutkan acara api unggun dihalaman menwa para peserta dari berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa dikumpulkan untuk mengakrabkan suasana, detik demi detik pun berlalu hingga lelah terasa oleh tiap peserta. Tenda pleton menjadi atap untuk para peserta memejamkan mata di halaman menwa.

Ayam mulai berkokok dan matahari terlihat di ufuk timur, aktifitas para peserta dimulai kembali. Suara tronton TNI pertanda para peserta dan panitia harus menyiapkan peralatan yang ingin di bawa, 2 truk tronton dipakai sebagai sarana menuju Hutan Wanagama tempat Simulasi Search And Rescue dilakukan, angin semilir terasa mengalir kedalam tronton membuat banyak para peserta dan panitia menjadi mengantuk dan akhirnya tertidur pada saat perjalanan. Sekitar 1 jam perjalanan ditempuh untuk menuju Hutan Wanagama, sesampai di Hutan Wanagama peserta dibagi menjadi 4 kelompok Serta di pandu oleh 1 pendamping dari panitia, dengan di bekali peralatan orientasi medan seperti protaktor, dragbar, kompas, parang, HT, Gps, dan peralatan pribadi pendukung para peserta melakukan simulasi pencarian korban. Para peserta bergerak mengikuti alur yang telah di berikan panitia dengan menggunakan protaktor, kompas, serta GPS sebagai alat orientasi, dan Ht sebagai alat komunikasi. Tujuan rute yang di sampaikan pada 4 kelompok tersebut dimaksudkan untuk mengevakuasi 1 korban dan hal itu merupakan penerapan teori sebelumnya baik dari penanganan korban dan evakuasi korban ke tempat yang aman, dan pada akhirnya tujuan terakir ialah penyebrangan sungai yang berarus deras. Simulasi dari teori yang sudah diberikan, peserta menyebrangi sungai tersebut dengan menggunakan life jacket, serta webbing untuk perlengkapan keselamatan diri. Satu  per satu peserta melewati sungai dengan beberapa sedikit kendala di karenakan ada beberapa peserta yang  tidak bisa menahan arus air, setelah melewati sungai berarus tersebut. Setelah berbasah ria para peserta beristirahat makan siang. Senja pun tiba dengan hujan rintik-rintik yang membasahi para peserta, dilakukan packing dan pengelistan barang yang kemudian kembali ke gelanggang mahasiswa untuk acara pembubaran [ P dan AP ]

Posted by: selamugm | Sunday, 11 November 2012

Sertifikasi 2012

KarimunJawa- Dewasa ini dunia pariwisata bahari di Indonesia sedang naik daun, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya tempat wisata di berbagai tempat di Indonesia semakin sering dikunjungi dan diperbincangkan. Pesona pantai tropis yang indah pemandangan laut yang menenangkan menjadi magnet pariwisata suatu daerah tersebut. Ditambah lagi Indonesia masuk kedalam bagian coral triangle dimana kekayaan terumbu karang di Indonesia sangat beragam. Sayangnya tidak semua orang dapat berkesempatan untuk melihat secara langsung dan menikmati keindahan dunia bawah air.

Diving ! adalah salah satu cara untuk menjelajah dan menikmati surga bawah air Indonesia. Pada tanggal 2 – 7 November 2012 Unit Selam UGM mengantarkan para calon diver ( sekarang sudah jadi diver ) menikmati warna-warni terumbu karang dan berenang bersama ikan-ikan. Melalui kegiatan pelatihan dan sertifikasi SCUBA diver, peserta diajarkan bagaimana cara yang benar untuk menyelam, teknik menggunakan peralatan SCUBA dan segala aspek yang mempengaruhi penyelaman salah satunya fisika penyelaman, fisiologi penyelaan sampai etika pada penyelaman. Melalui tiga tahap pelatihan yaitu Pendidikan Awal Penyelaman (PAP), Latihan Ketrapilan Kolam (LKK) dan Latihan Perairan Terbuka (LPT) peserta berhak untuk mengikuti ujian sertifikasi yang dilakukan secara tertulis dan praktek di laut. Setelah melalui tahap-tahap tersebut, selamat anda telah menjadi penyelam yang legal dan bersertifikat.

Kegiatan ini dilakukan di Yogyakarta ( PAP dan LKK ) dan di Kepulauan Karimunjawa ( LPT dan sertifikasi ). Penyelaman dilakukan sebanyak 5 kali yang dihitung dalam 5 log penyelaman. Penyelaman hari pertama dilakukan di dermaga Karimunjawa, selanjutnya dilakukan penyelaman di Pulau Menjangan, Pulau tengah, dan bonus penyelaman di kapal karam Indonor.

Kepada para peserta kami ucapkan selamat memasuki dunia baru, ingat pepatah Waspada Dira Anuraga [ RPD ].

 

Posted by: selamugm | Wednesday, 10 October 2012

Aware to Save Indonesia Coral Reefs

Yogyakarta- Reef covery merupakan suatu kegiatan yang diselenggarakan olehUnit Selam UGM atau Gadjah Mada DivingSocietyberlandaskan Konservasi Sumberdaya Bahari. Dalamperjalanannya Unit Selam UGM telah banyak melakukan kegiatan konservasi dan penelitian diberbagaiTaman Laut Nasional di Indonesia. Salah satunya adalah Reef covery yang dilakukan secara berkala setiap tahunnya diTaman Nasional Baluran sejak tahun 2001 dengan nama Reef check sebelum akhirnya berevolusinama menjadi Reef covery. Kegiatan ini bertujuan menjaga, memelihara dan memulihkan sumberdaya lautan dari ancaman kerusakan lingkungan terumbu karang dan biota laut didalamnya akibat dampak Global Warming yang menyebabkan Coral Bleaching /Pemutihan Karang serta akibat kegiatan manusiayang tidak bertanggung jawab dalam membuang limbah dan sampah kelautan serta penggunaan alat yang tidak ramah lingkungan dalam menangkap ikan. Pada tahun ini Reef Covery IV oleh Unit Selam UGM akan dilaksanakan pada 03-09 Oktober 2012 di perairan Taman Nasional Baluran, Jawa Timur dengan tema besar“Be Conservative” dengan judul ‘Aware to Safe Indonesia Coral Reefs’ atau sebuah kegiatan bersama untuk mengajak dan meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat dalam menjaga dan memelihara sumberdaya laut Indonesia agar tetap bermanfaat bagi generasi sekarang dan masa depan. Mengapa Taman Nasional Baluran? UnitSelamUGMmelihatpotensiSumberDayaAlamyangbanyakdiTamanNasionalBaluran.DenganimageLittleAfricainJava”,Taman NasionalBaluranternyatatidakhanyaindahdengansavananya,namunjugamemiliki keindahantamanlautyangluarbiasayangperlu dijagakelestariannya.

Sebagaijudul “Aware to Safe Indonesia Coral Reefs” bermaksud mengajak masyarakat luasuntuk sadar akan isu kerusakan terumbu karang akibat pengaruh Global Warming dan aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab dalam memanfaatkan sumberdaya lautnya, sehingga menjadi ikut pedulidan mau untuk memeliharanya agar sumberdaya laut Indonesia bermanfaat secara Sustainable atau berkelanjutan bagi semua masyarakat dan generasi. Beberapa program yang akan dilaksanakan dalam Reef Covery IV Unit Selam UGM di perairan Taman Nasional Baluran diantaranya (1) Monitoring Karang, yaitu memonitoring kesehatan terumbu karang dengan metode reef check (2) Transplantasi Karang, dengan memindahkansalah satu bagian dari terumbu karang yang masih sehat pada suatu meja transplan untuk ditumbuhkanmenjadi populasi terumbu karang baru (3) Permanent tagging lokasi reef check, Menandaispot agar memperkuatvaliditas data dan mempermudah pengamatan apabila dijumpai suatu perubahan pada lokasi (4) Beach Cleaning, kegiatanbersih-bersih daerah pesisir sekitar penginapan yang dilakukan di hari terakhir Reef covery (5) Pembaharuan Papan Informasi, papan tersebut berisikan informasi mengenai kegiatan Reef check Unit Selam UGM yang telah dilakukan sejak 2001 sekaligus informasi mengenai keenam titik penyelaman yang ada di Baluran.

.Harapandari kegiatan Reef covery ini adalah masyarakat ikut tergugah dalam menjaga dan melestarikan lingkungan lautnya serta terciptanya Marine Sustainable Resources atau sumberdaya lautan yang berkelanjutan sehinggabermanfaat bagi generasi sekarang dan masa depan.Reef covery IV Unit Selam UGM “Be Conservative” juga mengajak segenap pihak dari semua kalangan untuk ikut berpartisipasi dalam acaraReef Covery ini sebagai upaya kami untuk mengenalkan kekayaan laut Indonesia dan juga meningkatkan kesadarakan menjaga laut kita semuamelalui kegiatan yang positif. Kami juga berharap program semacam ini dapat menarik minat serta memacu semangat seluruh masyarakat Indonesia dan para generasi muda untuk turut terlibat dan berperan serta dan memelihara sumber daya laut Indonesia. Salam bahari! [ AF ]

Older Posts »

Categories